Senin, 01 Februari 2016

Pickle

Pickle biasa kita kenal dengan asinan. Kenapa disebut asinan, emang rasanya cenderung asin. Pickle pada awalnya dipakai sebagai proses mengawetkan makanan dalam larutan garam. Biasanya ini dilakukan saat musim panen tiba. Dimana hasil panen berlimpah dan mudah busuk jika disimpan. Dan saat musim dingin/ paceklik tiba, makanan ini tetap dapat dikonsumsi.
Orang German mengenal dan menyukai sauerkraut, asinan kubis. Orang Korea mengolah sawi putih menjadi kimchi. Asinan berbumbu dengan cita rasa pedas. Dan banyak negara di Asia menggunakan asinan sayur (pickle).
Pickle kali ini saya menggunakan bahan sayur dari wortel organik, bunga kol putih (orang jawa bilang brungkul), brokoli, bijih zaitun dan daun seledri. Air rendaman (brine) terdiri atas 2,5 C air, 2 sdm garam (sebaiknya yang tanpa iodium) dan 1 sdt rosemarry.

Cuci bersih semua sayuran. Potong-potong sesuai selera. Siapkan toples kaca besar dan bilas dengan air panas, keringkan. Buat larutan perendam dalam toples. Masukkan sayuran. Beri pemberat. Selalu sisakan ruang kosong beberapa inci dari mulut toples. Tutup rapat. Fermentasi di suhu ruang selama 3-4 hari. Taruh di tempat dengan pencahayaan redup atau tutup dengan kain. Saya lebih menyukai fermentasi anaerob dibanding aerob untuk pickle agar tidak terkontaminasi serangga atau hewan lain.

Setelah 3-4 hari, silahkan dicicipi. Pastikan tidak kena mold ya. Kalau sudah pas fermentasinya, silahkan disimpan di lemari es. Pickle dapat bertahan berbulan-bulan di lemari es. 

Selamat mencoba. 

Love your gut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar