Minggu, 06 Maret 2016

Path

Assalamu'alaykum...

Mungkin ini bisa dianggap klise atau apalah. What ever... Ini hanya sebagian kisah perjalanan saya.
Menjalani pekerjaan sebagai seorang bidan/ midwife/ birth keeper/ doula sudah 8 tahun lamanya. Semuanya sebenarnya berawal dari kuliah di teknik elektro dulu. Dulu sekali. Ini semua karena betapa dangkalnya ilmu saya. Betapa tidak pekanya nalar saya. Hanya ego yang lebih saya utamakan.
Tahun 2000, seorang teman di kost-kostan saya melahirkan bayi. Ya... Melahirkan di kost-kostan. Tidak seorang pun yang tahu bahwa teman saya tadi hamil. Bahkan kakaknya yang sekamar dengan dia tidak tau kalau adiknya hamil. Hingga satu malam sepulang dari ospek 2, badan saya sangat letih karena sudah 1 minggu di lapangan dengan perbekalan minim. Namanya juga ospek. Malam itu, seseorang mengetuk pintu kamar saya. Dia minta tolong agar ibu saya menjemputnya karena perutnya sakit. Hemmm... Cuma sakit perut kenapa harus dijemput?? Itu yang ada di benak saya. Ok, sebentar saya menelfon rumah saya. Saat itu handphone masih jadi barang yang sangat mahal. Yang ada adalah telepon rumah dan di kost-kostan kami disediakan telepon umum yang menggunakan koin.
Karena dianggap aneh, ibu saya kurang berkenan untuk datang. Jarak dari kost ke rumah saya sekitar 10 mil/ 30 km.
Betapa terkejutnya saya, saat saya kembali ke kamar, teman saya sudah dalam posisi siap melahirkan. Waduh... Panik..!!! Dan dia saya suruh berkata jujur, ada apa ini. She's pregnant and already to give birth. Ya sudahlah... Kembali saya turun untuk menelfon ibu agar menjemput kami. Kembali saya ke atas, ke kamar saya untuk melihat kondisi teman saya. Dia makin tak terbendung. Tanpa basa-basi, entah apa namanya, naluri... Saya bantu dia menurunkan pakaian bawahnya. Dia menolak, tapi akhirnya menyerah juga karena sang bayi sudah makin mendesak keluar. Subhanalloh... She was my first baby... Saya benar-benar mengingatnya dalam-dalam... Sayang saat itu ego saya terlalu tinggi. Alloh sudah menyampaikan pesan Nya. Mengajari saya dengan jalan Nya. Subhanalloh...
Tapi, saya yakin, tidak ada yang percuma dalam perjalanan yang telah Alloh gariskan melainkan pelajaran dan ibadah. Alloh menyayangi setiap makhluk nya. Hanya saja hati kita telah lama membatu dan dingin tertutup oleh ego kita. Yakinlah bahwa syaitan di balik semua itu. Alloh... Alloh... Allohu Akbar...
Saat menjadi bidan pun, saya banyak menemui cerita. Ibu-ibu yang menceritakan tentang keluarganya yang hancur. Kehamilan yang "tidak" diharapkan. Ekonomi yang morat marit terbelit dalam riba. Anak-anak yang tidak terurus dengan baik. Kisah suami istri yang sangat romantis dan pasti bikin iri. Kisah guru-guru yang penuh kasih sayang dengan gaji yang sangat minim demi pendidikan Islam. Subhanalloh...
Saya ini apa? Saya posisikan saat itu sebagai bejana besar yang bisa menampung semua kisah mereka.
Hingga akhirnya roda berputar. Saya berada di titik terendah (menurut saya). Semua adalah karena ulah kita sendiri. Tak perlu menyalahkan siapa pun. Karena ini adalah karena kita sendiri. Saya mencoba bercermin. Jauh dari ilmu Alloh. Mendahulukan ego dan bisikan syaitan. Astaughfirulloh hal adziim... Saya hanya berdo'a... Semoga Alloh masih memberi kesempatan dan masih ada orang yang melihat saya dari sisi kebaikan. Amiin. Amiin.. Amiin..
Saya sangat bersyukur bisa kembali bertemu dengan seorang sahabat. Sahabat jauh saya. Beliau sudah seperti kakak dan guru bagi saya. Ini point yang bisa saya bagi.
Tetaplah bersabar dalam kondisi apapun. Ingatlah bahwa Alloh sangat mencintai hamba Nya. Sangat... Siapa pun.
Shalat lah tepat waktu dan tahajjud.
Didiklah keluargamu dengan baik, no mater how... Educate is the key.
Apa yang kita "miliki" di dunia ini, bukanlah milik kita. Cam kan itu! Harta, anak-anak atau suami/ istri kita. Bahkan orang-orang yang kita kasihi. Cam kan itu! Bukan milik kita.
Hadist shahih mengatur 25% dalam kehidupan kita. Belajarlah!!

Allohu Akbar.
Bisa jadi saya tidak belajar atau tidak diajar dengan baik selama ini. Saya tidak menyalahkan siapa pun. It's Alloh way. Saya kembali belajar dari sahabat terbaik saya. Terimakasih Alloh... Thank You Alloh... Semoga Alloh memberkahi sahabat dan keluarga beliau. Amiin...

Rindu berlama-lama di tengah malam bersama Mu.

Cinta terbesar kita... Kita kembalikan hanya pada Alloh. Di situlah titik kebahagiaan kita, setidaknya saya. Terlalu lama saya jauh.
Cinta Alloh tidak pernah meninggalkan kita. Cinta Alloh tidak pernah bohong.

Ya Rabb... Bimbing kami selalu dalam jalan Mu, dalam hidayah Mu. Amiin...

Do'aku untuk suami, ibu bapak, anak-anakku, saudara dan sahabat.

Selamat malam teman-teman. Selamat menunaikan shalat tahajjudmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar